Undang-Undang adalah peraturan
perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR
dengan
persetujuan bersama PresidenDPR merupakan lembaga negara yang memegang
kekuasaan
membentuk undang-undang, berdasarkan pasal 20 ayat (1) UUD Negara
Republik
Indonesia Tahun 1945. Namun kekuasaan ini harus dengan persetujuan
Presiden.
Suatu
rancangan undang-undang dapat diusulkan oleh DPR atau Presiden. Dewan
Perwakilan
Daerah juga dapat mengusulkan rancangan undang-undang tertentu
kepada DPR.
Proses pembuatan undang-undang apabila rancangan diusulkan oleh
DPR sebagai
berikut :
a.
DPR mengajukan rancangan undang-undang secara tertulis kepada Presiden.
b.
Presiden menugasi menteri terkait untuk membahas rancangan undang-undang
bersama DPR.
c.
Apabila rancangan undang-undang disetujui bersama DPR dan Presiden,
selanjutnya disahkan oleh Presiden menjadi
undang-undang.
Proses
pembuatan undang-undang apabila rancangan diusulkan oleh Presiden
sebagai
berikut:
a.
Presiden mengajukan rancangan undang-undang secara tertulis kepada Pimpinan
DPR,
berikut memuat menteri yang ditugaskan untuk membahas bersama DPR.
b.
DPR bersama Pemerintah membahas rancangan undang-undang dari Presiden
c.
Apabila rancangan undang-undang disetujui bersama DPR dan Presiden, selanjutnya
disahkan oleh Presiden menjadi undang-undang.
Proses
pembuatan undang-undang apabila rancangan diusulkan oleh
DPD
sebagai berikut :
a.
DPD mengajukan usul rancangan undang-undang kepada DPR secara tertulis.
b.
DPR membahas rancangan undang-undang yang diusulkan oleh DPD melalui alat
kelengkapanDPR.
c.
DPR mengajukan rancangan undang-undang secara tertulis kepada Presiden.
d.
Presiden menugasi menteri terkait untuk membahas rancangan undang-undang
bersama
DPR.
e.
Apabila rancangan undang-undang disetujui bersama DPR dan Presiden,
selanjutnya
disahkan oleh Presiden menjadi undang-undang.
Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah peraturan
perundangan
yang dikeluarkan oleh Presiden karena keadaan genting dan memaksa.
Dengan kata
lain, diterbitkannya Perppu bila keadaan dipandang darurat dan perlu
payung hukum
untuk melaksanakan suatu kebijakan pemerintah. Perppu diatur
dalam UUD 1945
pasal 22 ayat 1, 2, dan 3,yang memuat ketentuan sebagai berikut :
a.
Presiden berhak mengeluarkan Perppu dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa.
b.
Perppu harus mendapat persetujuan DPR dalam masa persidangan berikutnya.
c.
Apabila Perppu tidak mendapat persetujuan DPR, maka Perppu harus dicabut.
Sedangkan apabila
Perppu mendapat persetujuan DPR maka Perppu ditetapkan
menjadi
undang-undang.
Contoh Perppu
antara lain Perpepu No. 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.
Perpepu tersebut kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang No.
26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
0 Response to "PELAJARAN :UU dan Perppu"
Post a Comment